Kota yang terselimuti dengan cahaya sunyi
Kota suci yang dilindungi oleh pelindung suci
Itu adalah pelindung kelas tinggi dan dikembangkan melalui penelitian yang sudah payah bertahun tahun
Pelindung ini membuat para tamu yang tak diundang tak bisa masuk dan melindungi kota ini selama ribuan tahun
Ini memang seperti wujud dari doa para penduduk
Itu bahkan bisa menangkal sinar matahari dan itu membuat cahaya dari kota itu lebih teregulasi. Itu menjadi lebih terang di pagi hari dan lebih gelap di malam hari
Suhu di dalam pelindung ini menjadi lebih konstan sepanjang tahun dan membuat musim panas yang sejuk dan musim dingin yang hangat
Dan berkat lahan pertanian mereka yang terisolasi, mereka bisa memanen banyak tanaman sepanjang tahun
Surga dimana tak ada yang kelaparan
Semua anak mendapatkan pendidikan yang sama dan semua penduduknya bekarja.
Surga dari kehamonisan dan hukum
Itu adalah kota suci Ruberius di kekaisaran suci Ruberion
Hinata menyusuri jalan menuju ke ruangan suci
Kehangatan lembut yang menyelimutinya sepertinya meringankan beban di harinya
Negara ini kaya
Tak ada yang kelaparan dan tidur di jalanan
Semuanay diberikan pekerjaan yang mereka hormati
Semuanya bangun saat bel pagi dan tidur saat senja
Yang memiliki kekuatan lebih membantu yang kekurangan. Dan harmoni inilah yang membuat kesenangan para penduduk berlanjut
Tanah dari kesetaraan dari Tuhan. Realitas inilah yang menjadi julukan dari kota suci didepannya
Hinata melihat wajah dari para penduduk
Mereka semuanya tersenyum senang
Tapi, tapi dia tak bisa berhenti merasakan ada sesuatu yang salah saat di kota ini
Dia bisa berpindah dari katedral utama di kota suci
Ruberius ke Ingrasia dengan beberapa detik saja
Kedua kota ini dihubungkan dengan 2 sirkuit sihir besar
Ingrasia adalah kota termaju dan menjadi rumah dari council dan asosiasi
Lalu, untuk menyebarkan ajaran gereja mereka memproritaskan pembuatan akses langsung ke kota ini
Faktanya, sekitar 6 tahun lalu Ingrasia dan Ruberius bertukar pelindung dan sihir transfer dan memutuskan untuk menghubungkan kota mereka
Sebagai hasilnya, lebih dari tanah suci ini, mereka bisa membangun markas utama gereja di Ingrasia
Hinata, bagaimanapun juga, menemukan kalau kota suci ini adalah ideal dan sosialitas di sini tak perlu perang dengan Ingrasia atau negara lainnya
Dia berpikir sosialitas adalah tempat dimana orang yang lemah dimakan oleh orang yang kuat
Bagaimanapun juga, Ingrasia dan Ruberion terlalu tak cocok
Dan itulah yang membuatnya merasa janggal
Kota bebas Ingrasia dan kota harmonis Ruberius, benar benar berkebalikan
Dan ketidaknyamanannya itu lebih kuat saat melihat wajah anak anak
Disa tak bisa mendengar suara anak anak dari sekolah yang dibangun oleh pengikut gereja
Mungki telat, beberapa anak berlari dengan putus asanya ke bangunan itu
Mereka yang bisa berlari cepat meraih tangan mereka yang lambat
Kejadia yang tak bermasalah. Tapi Hinata merasakan kalau itu tak enak dilihat
Apa yang akan terjadi dengan Ingrasia?
Ada sekolah didekat gereja
Dia sering melihat anak anak bermain diluar. Bagaimana itu terlihat ya?
Saat senja datang, anak anak itu berlari keluar gerbang dengan senyuman. Mereka yang terlalu lambat tak bisa mempelajarinya
Disaat itulah, mereka yang cepat mengerti memiliki wajah bangga seperti dia mendapatkan sesuatu yang normal menjadi miliknya
Apa yang kau pikir akan terjadi dengan anak anak yang membantu satu sama lain seperti anak anak Ruberius?
Meamng, semuanya telat semuanya dimarahi gurunya
Tentu saja, mereka hanya perlu untuk bangun lebih pagi
Ini adalah perbedaan sepele
Tapi untuk beberapa alasan ketidaknyamanan Hinata tak menghilang
Apa bedanya?
Apakah yang lebih cepat itu tak baik? Tidak, bukan itu
Meskipun mereka menghiraukan anak-anak yang lebih lambat, mereka tak menertawai mereka
Terlebih lagi, anak anak yang lambat itu tertawa lepas
Mereka bersenang senang saat dimarahi instrukturnya
Kalau begitu, bagaimana kalau yang ada di Ruberius?
Para anak anak itu berekspresi sama
Senyuman cerah
Sama seperti para orang dewasa-kepuasan
Dan endah didalam ekspresi itu ada rasa terbuang-itulah yang menjadi dasar ketidaknyamanan Hinata
Meskipun ini jelas tak penting, Hinata secara tak sadar memikirkan kata katanya
Hinata menyingkirkan pemikiran itu
Dia tak bisa menampilkan penampilan seperti ini sebelum dia menemui 7 sage
Sebelumnya, setelah dia dibertahu kalau Veldora sudah lahir lagi, dia mendapatkan laporan dari Tempest
Sebagai hasilnya, para sage memanggilnya, dan untuk beberapa alasan mereka tak bisa menemuinya
Dan, seminggu telah berlalu
Seperti yang ia katakan, ini adalah kali pertama dia menemui 7 sage. Dan dia menyadari kalau itu tak menarik perhatiannya
Terakhir kalinya, saat mereka memberitahunya soal Veldora, itu adalah kali pertama dia melihat mereka bersama
Sebelumnya, dia akan mempelajari semuanya dan menuju ke selanjutnya setelah dia menyelesaikan latihannya
Dan, setelah lulus sebagai murid, dia tak pernah menemui mereka saat menerima perintah mereka
Paling banyak, tak lebih dari 6 yang berkumpul
Itu adalah bagaimana anehnya orang orang itu
Mereka mungkin hanya berpetualang tanpa alasan jelas
Jika memang begitu, maka kelahiran Veldora ini sangatlah penting
Karena Hinata tak pernah merasakan amukan Veldora sendiri jadi dia tak kaget akan beritanya tapi dia masih bisa menyimpulkan betapa pentingnya ini berdasarkan reaksi negara lain
Jadi dia mungkin benar sudah menunda kepergiannya ke Tempest
Tapi dia tak bisa mengabaikan Raja Iblis yang ingin mendekati manusia
Dan keberadaan monster berbahaya hanya membuatnya ingin memusnahkan mereka semua
Tapi, apakah orang Jepang yang bereinkarnasi menjadi monster ini perlu untuk disingkirkan?
Menurut iman mereka, dia tak diragukan lagi adalah iblis jahat
Jadi mengapa dia merasa sangat bingung…?
Terlebih lagi
aku mengerti, aku merasa bingung kah….
Perasaan ini tak seperti dirinya. Jadi dia menghina dirinya sendiri dan menguatkan hatinya
Benar, bahkan dia saja bisa bingung
Dia hidup untuk membuat dunia yang setara tanpa usaha
Dunia yang membuat para anak yang dibuang orang tuanya bisa hidup senang
Mungkin itu adalah ide idealistis dan tak mungkin terjadi. Tapi untuk Hinata, yang sudah mengerti fakta ini, gereja muncul untuk mewujudkan idealismenya
Sejak iut, Hinata tak pernah meragukan ajaran gereja dan dia bekerja untuk menjalankannya
Tak seperti ibunya yang mengandalkan agama, dia ada di posisi untuk melindungi kepercayaannya
Dan itulah asal dari kepercayaan diri Hinata
Meskipun dia tak percaha Tuhan, dia akan mengakuinya selama itu berguna
Mewujudkan tujuannya itu lebih penting
Jadi, dia tak pernah bingung semenjak bergabung dengan gereja
Dan sekarang, untuk pertama kalinya, konflik antara hatinya dan ajaran gereja muncul
Jadi dia memutuskan untuk meminta saran ke instrukturnya
Puas dengan keputusannya dia berdiri di depan pintu ruang suci yang besar
Tanpa ragu, dia membuka pintu itu dan masuk
Didepannya duduk 7 sage
Setelah dia masuk dia merasakan udaranya berubah
Dia sekarang berada di pelindung absolut kekaisaran
Area ini terisolasi dari dunia luar dan membuat para tamu yang tak diundang tak bisa masuk
Hinata maju dengan percaya diri
Jalan itu menuju ke gunung yang ada rumah besarnya. Disanalah dia akan bertemu dengan instrukturnya
Saat Hinata tiba, 4 dari mereka sudah duduk
4 dari 7 sage
[Maafkan aku karena keterlambatanku. Aku sangat senang kalian menyempatkan diri untuk bertemu denganku di jadwal sibuk kalian]
Hinata menyapa mereka
Dia menaikkan matanya dan melihat 4 orang itu dengan tenangnya mengangguk
Wajah mereka tertutupi topeng, dia tak bisa membaca ekspresi mereka
[Rilek. Tak perlu untuk duduk formal]
[Terima kasih sudah mau datang, Hinata. Apa kau kesini untuk melawan Veldora?]
[Wajahmu terlalu murung! Naga itu adalah bencana alami. Itu adalah sesuatu yang manusia tak bisa hadapi]
[Apakah ada yang membuatmu ragu?]
Mereka bertanya
Seperti biasanya, dia tak tahu siapa yagn mengatakan itu, mungkin setiap 1 dari mereka mengatakan 1 kalimat
Itulah betapa anehnya mereka
Bahkan para instruktur mengatakan kalau kau percuma untuk bertarung melawan Veldora
Tapi bukankah itu bertentangan dengan iman mereka?
Saat dia bertanya, mereka menjawab, Veldora adalah monster tapi dia juga bukan monster
Seekor naga adalah roh suci dan dia adalah kumpulan energy
Mereka adalah keberadaan yang tak nyata
Lalu mereka menambahkan
[Naga mengganggu itu sekarang sudah bekerja sama dengan Raja Iblis baru]
[Benar. Raja Iblis yang membantai pasukan Falmas]
[Tak terpikirkan kalau 1 monster saja bisa seberbahaya itu]
[Naga jahat dan Raja Iblis bekarja sama…jika kita tak berhati hati, manusia akan musnah]
Sekarang, mereka tak ada dikondisi bisa melawan
Tapi itu adalah sesuatu yang tak bisa mereka biarkan
Mereka tak bisa membiarkan lawannya mengamuk hanya karena mereka kuat
Hinata mengangkat kepalanya dan menatap mereka
Dan
[Maafkan kalaku aku menyela, tapi aku tak akan lari. Meskipun itu naga dan Raja Iblis, aku akan membawa pulang kemenangan]
Dia mengatakannya
Di tak bisa memaafkan dirinya sendiri karena dia berpikiran kalau Raja Iblis itu temannya setelah berbicara dengannya sekali
Mungkin mereka bersikeras tak bisa mengatasinya karena ketakutan mereka akan Raja Iblis
Hati manusia itu lemah. Keputusan mereka sering dibutakan oleh ketakutan
Terlebih lagi
Dia menemukan kalau makhluk seperti itu dibiarkan mengakui itu tak masuk akal
Mereka seharusnya langsung memusnahkannya
[Jangan sombong Hinata. Serangan normal tak akan melukai naga jahat itu]
[Bahkan pahlawan saja hanya bisa menyegelnya!]
[Seranganmu akan sulit untuk melukainya]
[Membuat marah lawanmu hanya akan menambah masalah. Apakah kau masih bersikeras mau melawannya?]
Tapi Hinata tak bergeming
Jika dia perlu dikalahkan, maka dia hanya perlu mengalahkannya
[Aku datang hari ini dengan sebuah permintaan]
Dia menjawab pertanyaan mereka
Jujur saja, dia ingin meminta saran bagaimana memperlakukan temannya yang lahir kembali menjadi monster,tapi mendengarkan laporan kalau dia bergabung dengan Veldora dan membantai pasukan Falmas membuatnya mempertimbangkannya lagi
Seperti yang ia pikirkan, manusia dan monster tak bisa berdampingan. Mereka perlu dihancurkan sebelum membuat kerusakan
Hatinya tak khawatir lagi, dia merasakan kedamaian
Dan dia melanjutkannya dengan diam
[Aku datang untuk meminta ijin menggunakan senjata spiritual]
Dia dengan dia menunggu jawabannya
Para sage berhenti berheral dan ruangan itu terisi kesunyian
Tiba tiba, tawa keras mengisi ruangan itu
[fufu, fuhahahahaha!!!!]
Hinata tak bergerak
Dia dengan diam menunggu jawaban mereka
[Dia serius]
[Bagus sekali, kita sudah mengerti keyakinanmu]
[Mungkin kau bisa mengalahkannya]
[Aku akan mengijinkannya, pahlawan generasi ini, Hinata. Kita mengijinkanmu menggunakan senjata Spiritual!]
Senjata spiritual
Itu adalah senjata yang digunakan untuk pahlawan dan dikembangkan secara rahasia oleh gereja sebagai senjata anti monster
Senjata anti monster yang hanya bisa digunakan oleh orang yang dicintai oleh roh – seorang pahlawan
Hinata dicintai oleh roh suci
Tapi, tak pernah memakai senjata ultimate membuat dia tak bisa memanggil dirinya pahlawan
Kemampuannya selalu melebihi lawannya jadi dia tak pernah memerlukan senjata spiritual…
Tapi tidak kali ini
Untuk Hinata, seorang pahlawan adalah seseorang yang instrukturnya Izawa Shizue bicarakan
Seseorang yang sangatlah kuat dan sangatlah baik
Seseorang yang bisa membuat impian orang-orang jadi kenyataan
Hinata mengerti itu
Dia,yang berpenampilan mengerikan ini tak akan pernah menjadi harapan manusia
Tapi kali ini dia memutuskannya
Dia tak bisa membiarkan keberadaan monster itu
Mungkin dia tak bisa menjadi pahlawan yang mewujudkan impian mereka…tapi dia bisa menjadi pedang yang akan menghancurkan siapapun yang mengancam mereka
Meskipun jika dia salah, dia tak bisa membiarkan monster yang membantai orang orang untuk terus hidup
Lalu, Hinata menyebut dirinya pahlawan
Dan dia menarik sebuah pedang besar
Lebih besar daripada yang biasanya ia gunakan. Itu terlalu berat sampai pria dewasa pun mungkin tak bisa mengayunkannya
Mengayunkannya saja mungkin bisa melukainya
Bahkan pengangkat besi professional saja mungkin tak bisa mengangkat pedang ini
Untuk seseorang yang menggunakan rapier, otot Hinata tak seberkembang itu
Hinata bertarung dengan melebihi kecepatan lawannya
Tak peduli bagaimana senjata ini diperuntukkan melawan monster, itu jelas kalau itu tak cocok untuknya
Tapi, tanpa argu, dia mendekati pedang itu dan mengangkatnya dengan 1 tanga
Dengan wajah santainya, dia menatap pedang itu
Dia dengan mudahnya mengayunkannya dengan kecepatan suaran dan memegangnya seperti itu bagian dari tubuhnya
Gerakannya mirip dengan tarian pedang
Tak ada masalah
Tapi ini bukan kerena kekuatannya, mungkin orang raksasa saja bisa memegang ini dengan kekuatannya saja
Hinata menggunakan Weight manipulation dan inertia manipulation pada saat yang bersamaan
Jadi pedang berat ini tak berarti untuknya
Dan saat dia meningkatkan berat pedang itu saat mengenai musuhnya, dia bisa memberikan serangan fatal
Terlebih lagi, tak peduli betapa cepatnya lawannya, selama dia bisa menghentikan efek inersia lawannya dia bisa mengembalikan serangannya
Berkat kemampuan berpedang dan skillnya yang fleksibel, Hinata tak terkalahkan
Skill tambahkan di unik skillnya Ursurper sangat sempurna bila dikendalikan oleh unik skill Mathematician
Itulah rahasia kekuatannya
Bukan Karena senjata spiritual ini
Pedan ini adalah produk bertahun tahun dari penelitian sage dalam mengembangkan senjata anti Veldora…
Dan hinata sudah sejak lama mendapatkannya
Dia tak perlu ijin Sage untuk memakainya, tapi dia sendiri yang menolaknya
Dia meyakinkan dirinya sendiri bila dia diijinkan oleh para sage
Dan mereka mengijinkannya
Hinata melepaskan batasannya dan kembali ke wujud aslinya
Lapisan tipis yang menyelimuti tubuhnya menjadi armor
Itu adalah alasan dia tak mengenakan armor apapun. Itu karena, dia selalu memakainya
Itu adalah perlengkapan tak terlihat, Saint Armor Holymail
Itu adalah anyaman dari kekuatan roh suci kelas tinggi dan hanya bisa dipakai oleh seseorang melebihi kekuatan manusia
Lalu merubah lapisan itu menjadi holymail, dia memiliki penampilan sebagai pahlawan sejati
Tertutupi dengan pakaian suci terkuat, dengan senjata anti monster terkuat di tangannya, dia berangkat