Pertempuran antara Leon dan Kazaream berlanjut seharian penuh siang dan malam.
Dia tidak hanya menyebut dirinya sebagai seorang Great Demon Lord sebagai pertunjukkan, karena Kazaream memiliki sejumlah besar energi yang tak tertandingi dengan apa yang dia miliki sebelumnya.
Bahkan setelah bertarung dalam pertempuran yang panjang, dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan kelelahan.
Sementara itu, Leon dan Mizari juga sama, tapi meskipun mereka bertarung bersama-sama, mereka tetap dipermainkan oleh Kazaream.
Satu-satunya alasan mengapa Leon bisa terus bertarung adalah karena Kazaream menganggapnya enteng; Leon memperhatikan ini dan menggertakkan giginya.
“Apakah aku akan menemui ajalku di sini?” Leon bertanya pada dirinya sendiri.
Jika itu tak terhindarkan, maka biarlah itu terjadi. Sampai Sekarang, dia hidup dengan menghancurkan mereka yang lemah.
Tentu saja, ketika dia memikirkan bahwa pada akhirnya gilirannya akan muncul, dia bisa menerimanya dengan patuh.
…Tidak. Apa itu benar-benar baik untuknya?
Dia tidak akan memikirkan berapa banyak pengorbanan yang diperlukan ketika itu untuk mencari Chloe.
Dia bahkan belajar untuk menggunakan sihir pemanggilan sendiri, dan memanggil beberapa orang demi keegoisannya.
Salah satunya adalah Claude, dan yang lainnya adalah gadis yang terbakar itu.
(TN : itu maksudnya Suzu )
Claude bersumpah untuk membalaskan dendamnya terhadap Leon dengan menantangnya berkali-kali, namun sebelum mereka menyadarinya, upayanya untuk membalas dendam telah berhenti, dan keduanya berakhir dengan saling mengenali satu sama lain.
Leon percaya bahwa dia adalah orang yang egois dan tidak memedulikan harapan orang lain. Itu adalah hal yang wajar.
Dia mungkin tidak akan mampu bertahan di dunia yang keras ini. Sebaliknya, menemukan dan melindungi gadis itu bisa dikatakan menjadi satu-satunya alasan baginya untuk hidup, namun itu sepertinya mimpi di dalam mimpi.
Karena itu, dia berpikir bahwa itu tidak dapat dipungkiri bahwa dia akan dibenci, dan karenanya dia terus menghancurkan yang lemah dengan kejam.
Itulah cara hidup Leon, itulah alasan sebenarnya mengapa dia tidak bisa menjadi Pahlawan meskipun dia terbangun sebagai seorang Pahlawan.
Manusia adalah makhluk yang sulit untuk memahami pikiran orang lain. Mereka hidup tanpa menunjukkan kepada siapa pun tentang apa yang ada di dalam pikiran mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang berniat untuk memahami perasaan Leon, bahkan jika dia menginginkannya.
Orang seperti Claude adalah pengecualian di antara pengecualian.
Jadi, dia berpikir bahwa orang-orang yang dia panggil dengan keegoisannya sendiri memiliki hak untuk membalas dendam kepadanya.
Dia melihat Ksatria Silver Alrose tengah terjatuh dari sudut matanya.
Kelompok badut moderat adalah kumpulan dari orang-orang yang merasa bahwa mencari kesenangan lebih berharga dari apapun. Mereka bertarung melawan siapa pun tanpa prinsip apa pun.
Kazaream mengumpulkan orang-orang semacam itu, mungkin sebagian karena kekalahannya dalam pertarungannya melawan Leon.
Itu telah mencapai titik di mana dia menunjukkan obsesi gila untuk melecehkan Leon dan para bawahannya.
Alasan mengapa Clayman membenci Leon bisa diketahui melalui obsesi Kazaream.
Terlepas dari penampilan mereka, dia dulunya adalah sahabat Kazaream. Mereka tidak mungkin lemah.
Tidak ada yang akan berpikir bahwa iblis yang bernama Footman dengan tubuh yang gemuk itu bisa bermain-main dengan Alrose dan gerakannya yang cepat.
Ilmu berpedang Alrose berada di tingkat atas, tapi karena dia merupakan pendekar pedang yang sesungguhnya, dia lemah terhadap serangan yang tak teratur.
Kelemahannya terlihat dalam waktu singkat dan dia menerima serangan.
Jika dia tidak mendapatkan kekuatan kelas Demon Duke, dia pasti akan mati karena serangan tadi.
Berkat fakta bahwa ia telah menjadi makhluk hidup setengah spiritual, bahkan jika ia menerima cedera dimana bagian tubuhnya hancur, itu akan dapat pulih dalam sekejap. Tapi, dia mungkin tidak bisa melanjutkan pertarungan ini untuk waktu yang lama.
Jelas bahwa Footman mengungguli kemampuannya.
Kombinasi dari Ksatria Kuning Kizna dan Ksatria Putih Maetel bertarung dengan baik melawan iblis perempuan bernama Tear.
Jadi, bisa dikatakan bahwa mereka melakukan pertarungan yang baik. Karena mereka masih hidup.
Dalam kemampuannya, Tear mengungguli keduanya. Jika Tear melawan mereka secara individu, dia bisa langsung mencabut nyawa mereka.
Keduanya masih hidup berkat kekuatan iblis yang mereka peroleh dan kerja sama mereka.
Sejak awal Maetel tidak bisa menguasai kekuatan iblis.
Karena dia adalah pengguna Sihir atribut Suci, kecocokannya dengan atribut iblis sangatlah mengerikan.
Berbagai penggunaan mungkin dapat dilakukan tergantung pada metode penggunaannya, tapi sayangnya dia tidak memiliki pengalaman yang cukup.
Berkat kekuatan defensif Kizna, mereka terlihat seperti mereka bisa mengatasi serangan Tear dengan mengkhususkan diri dalam pertarungan defensif.
Tampaknya itu hanya masalah waktu sebelum pertahanan itu ditembus.
Dan masalah terbesar adalah Laplace.
Dia kuat, terlalu kuat.
Tidak diragukan lagi, dia berada di kelas terkuat.
Meskipun kelihatannya dia tidak memiliki Skill Ultimate, tidak akan aneh jika dia akan langsung bisa menguasai suatu kemampuan begitu dia mendapatkannya.
Dia masih bisa bersikap santai bahkan ketika ksatria terkuat di antara bawahan Leon yaitu Ksatria Hitam Claude dan Ksatria Merah menjadi lawannya pada saat yang sama.
「Hah. Menyerahlah, tipuan itu terlihat jelas. 」
「Ups, bahaya bahaya. Barusan itu hampir mengenaiku. Tapi, kau kurang beruntung! 」
「Oh, oh tuhan? Apa mungkin sudah berakhir? 」
Dia memberikan lelucon dengan sikap seperti itu, melakukan serangan yang mudah ditebak sambil memprovokasi Claude dan Fran secara berulang kali.
Seperti yang diharapkan, kedua orang itu tidak terpancing.
Tapi, karena tujuan Laplace adalah untuk mengolok-olok keduanya, tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan menghentikan provokasinya.
Bahkan jika itu tidak mengganggu perasaan mereka berdua atau menghalangi pikiran keduanya, kata-kata ejekan yang diucapkan Laplace tampaknya menunjukkan efek.
Selain itu, serangan Laplace tidaklah luar biasa, tapi tampaknya kerusakan yang diberikan olehnya berangsur-angsur mulai terakumulasi, bisa dilihat dari pergerakan Claude dan Fran yang semakin lama menjadi menjadi tumpul.
Dengan lawan yang merepotkan seperti iblis Laplace, Leon-lah yang harus menjadi orang yang melawan musuh yang amat kuat itu.
Dapat dikatakan bahwa situasinya sangat buruk.
Sambil menempatkan situasi semacam itu dalam pandangannya, Leon terus bertanya pada dirinya sendiri.
Claude datang untuk menjadi bawahan Leon, jumlah teman-temannya juga mulai bertambah, dan sebelum dia menyadarinya, Leon telah menjadi seorang Demon Lord.
Dia menyatukan para demi-human yang tertindas, para iblis kecil dan lemah, lalu menciptakan tempat bagi mereka untuk hidup damai di dalam Hutan Besar Jura.
Ini karena mengambil kendali akan suatu wilayah dengan cara paksa adalah hal yang mudah untuk membangun negara baru,
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi.
Dia hanya ingin seseorang yang bisa menyelidiki informasi menjadi kaki tangannya.
Dia melindungi mereka dengan kekuatannya dan mereka bekerja untuk Leon demi mewujudkan keinginannya.
Pada hubungan memberi dan menerima semacam itu, hubungan antara majikan dan bawahan pun terjadi.
Dia membangun sebuah kastil di wilayah para Demon Lord dan bermarkas di sana. Dan kemudian dia mengirim bawahannya ke berbagai tempat dan mengumpulkan informasi mengenai Chloe.
Pada saat itulah dia mengusir Kazaream. Jika dia memikirkannya, itu adalah awal dari hubungan mereka.
Situasinya tidak akan seperti ini jika pada saat itu dia memberikan serangan yang mematikan.
Itu sama ketika dia bertarung dengan Yuuki, Leon diejek akan kenaifannya.
Setelah itu dia menemukan benua baru dan menghabiskan waktunya untuk membangun El Dorado yang saat ini sedang berdiri. Ketika dia menemukan Chloe, dia ingin mempersiapkan sebuah negara tempat dimana dia bisa hidup dengan damai.
Karena itulah, ia perlu untuk melindungi orang-orang yang tinggal di negara ini.
Leon berangsur-angsur memikirkan orang-orang yang mengikutinya dan orang-orang yang berada di bawah perlindungannya, bukan hanya tentang dirinya sendiri.
Dia tidak dapat membahayakan negara yang telah dia ciptakan dengan banyak usaha.
Karena alasan itu, ia memutuskan untuk menjadikan kastil Kazaream yang ada di dalam Hutan Besar Jura sebagai markasnya.
Dia tidak bisa untuk tidak menggunakannya karena kastil pertamanya telah dihancurkan dalam pertempurannya melawan Kazaream, tapi tanpa diduga itu tidaklah buruk.
Itu benar-benar cocok sebagai tempat pengujian di mana dia mulai menguji berbagai sihir, Leon melakukan berbagai percobaan di kastil ini.
Karena Hutan Besar Jura merupakan tempat suci di mana orang-orang yang takut akan Veldora tidak akan berani untuk memasukinya, itu sangatlah membantu untuk mengalihkan perhatian Demon Lord lain darinya.
Dan, di kastil inilah dia melakukan sihir pemanggilan terakhirnya.
Gadis yang dipanggil untuk menjawab panggilan Leon menderita luka bakar dan tengah sekarat.
Dia bisa menyelamatkan hidupnya dengan sihir pemulihan. Namun, dia hanya akan mati karena dia masih terlalu muda untuk dapat dengan aman melewati batas dunia dan esensi sihirnya pun tengah mengamuk.
Maka akan lebih baik baginya untuk membiarkannya mati dengan cara ini, tapi mungkin lebih baik untuk membuatnya menderita lebih lama lagi. Sambil berpikir demikian, Leon pun mulai tertarik pada gadis itu.
Tapi,
「..Long, Tolong ……」
Gadis itu berkata begitu, Leon melihat tekad yang kuat untuk tidak menyerah di dalam matanya dan mengulurkan tangannya kepada gadis itu.
Dan kemudian dia memperhatikan tentang kecocokannya yang tinggi terhadap api dan mengingat kembali akan keberadaan roh berperingkat tinggi yaitu Ifrit.
Kecocokannya memang tinggi, tapi jika gagal Ifrit juga akan menghilang.
Tapi–
Karena sebelumnya dia hanya mengambilnya dari Ramiris saat ia sedang marah, tidak akan menyakitkan baginya untuk kehilangan makhluk itu.
Gadis itu selamat.
Lalu, melawan dirinya sendiri, yang telah memanggilnya ke dunia ini tanpa seizinnya, gadis itu memiliki hak untuk membalas dendam.
Jika gadis yang bernama Shizue Izawa ingin membunuhnya, maka dia akan menerimanya langsung dari depan.
Pada saat itu, Pahlawan terkenal dan terkuat akan menyerangnya, karena alasan itulah dia bisa bertarung tanpa ragu-ragu.
Karena dia mungkin akan dikalahkan oleh sang Pahlawan.
Tapi, Pahlawan itu pasti akan menyelamatkan gadis yang dulunya adalah manusia itu. Dia punya prediksi semacam itu.
Bagaimanapun juga, itu tidak seperti orang-orang gagal seperti dirinya yang hanya kuat saja, tapi dia yang disebut sebagai “Pahlawan Sejati”, gelar terkuat dalam sejarah.
Jika dia memikirkannya, jika saat itu dia bertemu dengan Pahlawan itu, dia mungkin bisa menyadari bahwa dia adalah Chloe.
Tapi, itu tidak terjadi.
Ironisnya, yang satu datang dari sisi yang lain, sementara yang satu kehilangan yang lainnya dengan cara melarikan diri.
(Apa yang sebenarnya coba kulakukan … ..)
Leon menghela nafas.
Serangan Kazaream sangatlah bengis tanpa memberi ruang baginya . Adalah hal yang naif baginya untuk berpikir bahwa dia dapat menghadapinya ketika dia sedang berpikir keras.
Namun, meski begitu ……
「Leon-oniichan, selama ini kau telah mencariku, bukan?. Ehehe. Kau tahu, aku juga selalu ingin bertemu denganmu.]
Beberapa hari yang lalu, dia akhirnya bisa bertemu dengannya.
Dengan Chloe, yang selama ini dia cari.
Dia tampak baik-baik saja. Tapi, karena kutukan itu, saat ini sepertinya dia tidak bisa bertindak dengan bebas.
Tetap saja,
「Kau tahu, Rimuru-Sensei telah berjanji padaku bahwa dia pasti akan menyelamatkanku. Aku percaya pada Sensei. Sensei yang telah menerima Shizu-Sensei, perasaan Shizu-San dan menyelamatkan kita! 」
Chloe berkata demikian dengan mata yang terlihat yakin.
Gadis yang Leon selamatkan sepertinya telah mengikuti takdir yang aneh dan berakhir sebagai guru Chloe.
Sebaliknya, dia bertemu Demon Lord Rimuru dan membawanya bertemu dengan Chloe.
Ini akan menjadi kisah yang sulit dipercaya untuk mengatakan bahwa semua itu hanyalah sebuah kebetulan.
Jika dia tidak menyelamatkan Shizue Izawa, mungkin Chloe akan mati karena esensi sihirnya yang tengah mengamuk.
Jika kau memikirkannya seperti itu, maka semua hal yang selama ini telah dilakukannya bukanlah hal yang sia-sia atau begitulah menurutnya.
Tidak, dia mungkin hanya ingin berpikir begitu.
Namun, meski begitu—
Dia bisa bertemu lagi dengan Chloe dengan cara seperti ini. Maka itu sudah cukup.
(Karena itu, apa aku sudah puas hanya dengan itu? Sampai-sampai aku menerima kematianku?)
Chloe memiliki seseorang yang bernama Rimuru yang bisa dia andalkan.
Bahkan jika dia menghilang, dia bisa mempercayakannya dengan hati yang tenang.
Tapi, apakah dia merasa baik-baik saja dengan itu?
Dia sadar bahwa dalam hidupnya dia tidak pernah melakukan apa pun yang bisa dia banggakan, tapi Leon berpikir bahwa dia tidak mampu untuk menyerahkan segalanya kepada Chloe dan akhirnya tidak melakukan apa-apa.
Selain itu, dia tidak boleh menyerah jika Demon Lord Rimuru yang diyakini Chloe terbunuh.
(Tapi kurasa orang itu tidak akan terbunuh dengan begitu mudah ……)
Dia tidak bisa untuk tidak mengatakan bahwa dia masih cukup naif dengan memiliki pemikiran semacam itu.
Pertama, dia tidak bisa menyerahkan Chloe yang amat penting baginya kepada seseorang yang tak berharga.
(Ffu. Aku masih harus menempuh jalan yang panjang. Bukan sifatku untuk menyerah dengan mudah.)
Leon, yang telah terpental dan terlempar ke tanah, mulai berdiri dengan tenang.
Matanya terlihat tenang, saat keraguannya hilang, tubuhnya pun dipenuhi dengan energi.
Leon mengingat akan tujuannya untuk bertarung dan mendapatkan kembali tekadnya yang pantang menyerah.
Saat melihat Leon yang berdiri dengan tenang, Kazaream merajut alisnya.
Dia tertawa cekikikan karena ia akan menyiksanya setelah dia benar-benar menghancurkan harga diri Leon.
Rupanya, mental Leon sepertinya belum hancur.
「Hei, hei, Apa kau takut mati dengan cepat? Kau tidak dapat menandingiku, kau tidak akan dapat melakukan apa pun meskipun kau tetap berdiri! 」
Kazaream berbicara dengan nada bicara seorang wanita yang menjengkelkan meskipun tubuhnya sudah berubah menjadi tubuh seorang pria yang keras kepala.
Namun, sepertinya jenis kelaminnya tidak berubah; dapat dikatakan bahwa satu-satunya perubahan yang terjadi padanya adalah tubuhnya telah dioptimalkan.
Bagaimanapun juga, suaranya masih tetap seperti suara seorang wanita elf.
Leon menatap Kazaream sambil berpikir bahwa suaranya terasa tidak enak didengar.
Skill ultimate miliknya 『Purity Lord Metatron』 adalah kekuatan terkuat yang memiliki atribut suci.
Tapi, Skill Ultimate Kazaream 『Dominion Lord Melchizedek』 adalah kekuatan terkuat yang memiliki atribut suci dan iblis.
Karena itu, semua serangan Leon dapat diimbangi dan ia hanya akan menderita kerusakan dari kekuatan yang dapat mengungguli kekuatannya.
Ini bukan tentang soal kecocokan atau apa pun itu, hanya saja kemampuannya benar-benar kalah jika dibandingkan dengan kemampuan Kazaream.
Misalnya, ia mungkin bisa menyegelnya jika ia menggunakan Segitiga Pyramid.
Tapi, bahkan jika dia mencoba untuk menyegelnya , serangan itu pasti akan dihindarinya.
Selain itu, dalam kasus terburuk ada kemungkinan bahwa bahkan teknik penyegelan terkuat yang dimiliknya mungkin akan dapat dirusaknya. Bagaimanapun juga, itu adalah penghalang mutlak tipe penyegel terhadap atribut iblis, tapi Kazaream juga memiliki atribut suci.
Pihaknya mungkin akan menerima serangan fatal karena celah yang dibuatnya ketika dia mencoba untuk melakukannya dengan gegabah.
(Dia lawan yang merepotkan.)
Leon memikirkan cara untuk melawan Kazaream sambil menangani serangannya dengan tenang.
「Leon-sama, apa anda memiliki rencana yang bagus?」
Mizari bertanya.
「Aku tidak punya. Kau juga sama, bukan? Semua serangan yang dikaitkan dengan atribut iblis akan dibatalkan, bukan? 」
Mizari berada dalam situasi yang sama dengan Leon, semua serangannya diimbangi dan dia menerima kerusakan dari energi yang berlebihan.
Dia tampaknya mulai melakukan beberapa serangan darurat, tapi semuanya digagalkan oleh kekuatan Kazaream.
Secara alami, semua sihir telah dibatalkan. Itu wajar saja, karena sihir tidak akan dapat bekerja melawan Skill Ultimate.
「Ya. Sangat merepotkan karena ia memiliki kemampuan dengan atribut suci dan iblis. Selain itu, bukan hanya itu. Energi Kazaream ketika itu diubah menjadi esensi sihir, tampaknya itu berjumlah lebih dari 3 kali lipat dari yang saya milik. 」
Itu jumlah yang tak memiliki harapan.
Saat ini, Mizari setara dengan Leon, karena ia telah menjadi seseorang yang berada di kelas Demon Lord yang terbangun. Energinya juga telah banyak meningkat.
Tapi, Kazaream memiliki energi tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan yang dimiliki Mizari.
Jika membandingkannya dengan energinya sendiri, Leon memperkirakan bahwa energi Kazaream sedikit lebih rendah dari 3 kali lipat energi yang dimilikinya.
Kekuatan spiritual untuk menangani energi cahaya murni. Sumber itu menjadi jumlah keseluruhan dari aura suci yang diubah menjadi energi tapi — bahkan dalam energi itu, Kazaream berada di atas orang-orang ini.
Seperti dalam kinerja kemampuan dan kuantitas energi yang dimilikinya.
Itu tidak berarti bahwa dia memiliki kekuatan yang berjumlah 6 kali lebih besar dari mereka jika atribut suci dan sihir digabungkan.
Dia hanya mengubah energi dengan menggunakan kemampuannya.
Itu sebabnya dia lebih merepotkan. Singkatnya, itu berarti dia sepenuhnya menempatkan kemampuan di bawah kendalinya.
Sama seperti namanya, Dominion Lord Melchizedek.
「Hoohohoho. Itu tidak berguna, tidak berguna. Kalian berdua tidak bisa mengalahkanku. Itu benar, memohonlah untuk hidup kalian. Dan kemudian jilat sepatuku. Jika kalian melakukannya, aku dapat mengampuni kalian berdua. 」
Senyuman gila mulai muncul diwajahnya ketika Kazaream menyarankan hal itu, tapi tak ada gunanya untuk mendengarkannya.
Lagipula, dia tidak bermaksud untuk benar-benar mengampuni hidup mereka dan hanya ingin memuaskan keinginannya untuk melihat penampilan mereka yang tak enak dipandang.
Sebagian besar karena hasrat gila semacam itu, dia bermain-main dengan mereka berdua.
Itu adalah hal yang bodoh, tapi Kazaream membuat dendam itu sebagai alasan baginya untuk hidup.
Dalam pandangan Leon, ia dapat melihat Footman yang sedang menyiksa Alrose.
Jika keadaan terus seperti ini, maka itu akan berbahaya.
Tapi, dia tidak punya ruang untuk membantunya.
Meskipun dia memutuskan untuk bertarung sampai akhir yang pahit, situasinya tetap berada pada situasi yang terburuk.
Pada waktu itu–
「Bufuou !!」
Bersama dengan teriakan, Footman terpental.
“Siapa itu !?” dia mengatakannya tanpa waktu untuk berpikir,
「Apa kita terlambat? 」
「Tidak, sepertinya kita nyaris terlambat.」
Percakapan semacam itu pun mulai terdengar.
Dua orang tengah berdiri diam tanpa menunjukkan wujud yang bisa dilihatnya.
“Siapa mereka !?” begitulah pertanyaan Leon,
「Senang bertemu dengan kalian, aku Benimaru. Bawahan nomor satu, pelayan setia dari Great Demon Lord Rimuru-sama. Orang yang menyandang gelar “Flare Lord”. Aku ingin tahu siapa yang harus kubunuh? 」
Seorang pria berambut merah dengan wajah tampan menyatakan hal itu sambil memberikan senyuman yang menyegarkan.
Dan,
「Setia? Aku yakin bahwa kau adalah orang yang paling tidak tulus …… Kau sedang dibayangi oleh Diablo atau Zegion, kau tahu? 」
Seorang pria berambut biru dan berwajah tampan tengah berdiri di sebelah Benimaru sambil mengatakan tsukkomi semacam itu.
Menerima tatapan Leon,
「Aku bukanlah orang yang layak untuk memperkenalkan diriku. Aku hanya mau bilang bahwa aku adalah bayangan setia dari Great Demon Lord Rimuru-sama. Yah, jangan khawatir tentang hal itu. Ketika aku membunuh kalian semua, tidak akan ada kesempatan bagi kita untuk bisa bertemu lagi. 」
Dia menyatakan hal itu sambil tersenyum tanpa rasa takut.
「Hei, kau …… jangan ngomong seperti itu oke? Jangan pernah menyebarkan desas-desus tentang itu, oke !? 」
「Bodoh, jangan meremehkan jaringan intelijen Diablo. Bahkan jika aku tidak mengatakannya, iblis itu entah bagaimana akan dapat mendengarnya. Kesampingkan itu, jangan terbawa suasana dan berpikir bahwa setelah sekian lama kau akhirnya bisa mengamuk dengan sesuka hatimu. 」
Meskipun keduanya tengah bercanda, mereka sama sekali tidak lengah.
Itu jelas menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang biasa.
(Benimaru dan juga bayangan Rimuru? Untuk menjadikan orang-orang seperti itu sebagai bawahannya….)
Dan dari perilaku mereka, Leon langsung menyadarinya tanpa sedikitpun rasa ragu.
Desas-desus bahwa “Demon Lord Rimuru telah mati” adalah untuk menipu musuh.
Demikian pula, tampaknya Kazaream juga telah menyadarinya.
「Jangan bercanda? Demon Lord Rimuru sudah mati. Sombong sekali untuk seekor ikan teri yang berani memperkenalkan dirinya sebagai seorang Great Demon Lord!! 」
Dia berteriak dengan suara keras.
Tapi, teriakan itu membuat keduanya marah.
Benimaru kehilangan senyumnya yang menyegarkan dan wajahnya menjadi terlihat tanpa ekspresi.
Dan yang lainnya, Souei yang memperkenalkan dirinya sebagai bayangan Great Demon Lord Rimuru pada dasarnya tidak memiliki ekspresi, tapi cahaya dingin mulai menyala-nyala di matanya.
Keduanya berteriak pada saat bersamaan.
「「Aku akan membunuhmu!! 」」
Begitulah.
Dan situasi perang memasuki fase baru.